17 Maret 2012

Tentang Si Vegegetarian

Sudah terdokumentasikan dengan baik bahwa orang-orang yang memilih pola makan vegetarian menikmati kesehatan yang prima dengan risiko yang lebih rendah terhadap berbagai penyakit, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. 1 Sekarang, ilmu pengetahuan telah memberikan kita alasan lain untuk memilih gaya hidup vegetarian yang sehat.
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalan Journal Nutrition telah mengaitkan antara gaya hidup vegetarian dengan suasana hati yang lebih baik. Ternyata, vegetarian tidak hanya lebih sehat daripada lainnya, mereka juga lebih bahagia. Bagaimana temuan ini mengguncang anggapan yang selama ini ada?
Pola makan vegetarian tidak memasukkan ikan, yang sudah lama dianggap sebagai sumber lemak omega-3. Asam lemak omega-3 merupakan nutrisi penting yang tidak dapat disintesa di dalam tubuh dan harus didapatkan dari sumber makanan.
Lemak omega-3, dalam  bentuk DHA dan EPA, merupakan pengatur penting dari fungsi dan struktur sel otak. Pola makan omnivora yang rendah EPA dan DHA berkaitan dengan suasana hati yang buruk.
Menurut para peneliti di Arizona State University, para vegetarian dalam penelitian mereka memiliki emosi negatif yang secara signifikan lebih sedikit daripada para omnivora.  Ini merupakan berita baik buat semua orang, karena makan ikan sering menjadi pokok pembicaraan para penasehat kesehatan pemerintah.
Lautan semakin terpolusi dan mengandung tingkat zat racun yang berbahaya, seperti dioksin dan PCP, dan penelitian pemerintah baru-baru ini menunjukkan adanya penyebaran kontaminasi merkuri pada ikan di seluruh sungai AS.3 Mengkonsumsi ikan yang diternakkan juga bisa menciptakan masalah, karena beternak ikan dengan cara ini bergantung pada pola makan olahan, dan membutuhkan antibiotika serta zat lain untuk mencegah penyebaran penyakit.
Kacang, biji-bijian, dan minyak sayur tak jenuh ganda kaya akan sumber lemak yang dapat larut dan asam lemak esensial, dan nyatanya, lemak omega dalam tanaman bisa jadi lebih penting bagi kesehatan Anda daripada yang ditemukan di ikan.
Penelitian dari Pennsylvania State University menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 dari sumber nabati sebenarnya mendorong pembentukan tulang dan dapat membantu menurunkan risiko osteoporosis dengan menghambat hilangnya tulang secara berlebihan.
Lemak omega-3 dalam bentuk asam alfa-linoleat (ALA) ditemukan pada sayur-sayuran berdaun hijau tua, kacang-kacangan, biji-bijian, dan berbagai minyak tumbuhan.
Sumber nabati asam lemak esensial:
  • Sayur-sayuran berdaun hijau tua
  • Biji rami (flaxseed)
  • Minyak biji rami (flaxseed oil) atau disebut juga linseed oil
  • Biji chia
  • Biji labu
  • Biji bunga matahari
  • Minyak canola
  • Minyak rami
  • Minyak kacang kedelai
  • Gandum utuh
  • Kacang kedelai
  • Tahu
  • Tempe
Selain itu, sumber nabati dari nutrisi esensial ini cenderung juga kaya vitamin E, yang memiliki banyak manfaat, seperti membuat jantung sehat.
Tentunya, para vegetarian mencapai kesehatan yang optimal dengan mengkonsumsi hidangan berbasis tumbuhan.  Mereka lebih langsing, dan memiliki banyak energi daripada para omnivora, dan sekarang ini tampaknya mereka menikmati suasana hati yang lebih sehat pula.
Sumber:
1. Position of the American Dietetic Association: Vegetarian Diets Journal of the American Dietetic Association – July 2009; 109;(7) 1266-12822. Beezhold BL, Johnston CS, Daigle DR. Vegetarian diets are associated with healthy mood states: a cross-sectional study in Seventh Day Adventist adults Nutrition Journal 2010, 9:26 (1 June 2010)
3. Scudder, B.C., Chasar, L.C., Wentz, D.A., Bauch, N.J., Brigham, M.E., Moran, P.W., and Krabbenhoft, D.P., Mercury in fish, bed sediment, and water from streams across the United States, 1998–2005. U.S. Geological Survey Scientific Investigations Report 2009–5109, 74 p., August 2009
http://green.yahoo.com/blog/ecomii_healthy_living/108/vegetarian-diet-promotes-healthy-mood-state.html
Marie Oser adalah penulis terkenal, produser, dan pembawa acara VegTV, Ikuti Marie di Twitter: http://twitter.com/vegtv
http://resepvegetarian.wordpress.com

7 Maret 2012

kedelai. baik apa buruk yaa ??

Lagi nyari-nyari tugas ilmu kimia pangan tentang zat anti gizi, racun alami, dan alkaloid.
hmmmmm...
ketemu satu situs yang mbahas mengenai KEDELAI.
udah dikupas tuntas sih di site itu. mulai asalnya, manfaat, kandungan, dll. *mending baca sendiri aja deh ^^*
dan aku nemu fakta baru. kedelai ternyata juga punya kelemahan yaa di samping kelebihannya yang seabrek itu.
Kedelai punya yang namanya zat anti gizi, itu lho zat yang dapat menghambat penyerapan zat gizi. ihh waaaww. ^^
zat anti gizi dari kedelai itu bernama rafionosa dan stakiosa. dua komponen ini adalah gula yang tidak dapat dicerna oleh lambung, yang artinya dapat berakibat buruk dong buat lambung kita. misal kita jadi merasa kembung dan gak nyaman banget kalo mengonsumsi kedelai *terlalu banyak kali ya ?*
tapiiii...orang cina kayaknya lebih pinter deh, soal pengonsumsian kedelai ini. Jadi, mereka tuh gak mau kalo makan kedelai yang belum difermentasi.in. tapi perilaku mereka uda di pernah di buktikan juga kok melalui penelitian disana "menyatakan bahwa kedelai mengandung zat antigizi penghambat enzim tripsin yang dibutuhkan untuk mencerna protein. Zat antigizi ini menyebabkan sakit perut dan defisiensi asam amino kronis"  
selain itu ada juga hemaglitinin dan asam pitat nya ternyata...hmmm..gak tau artinya ? ask uncle google deh :)