Anak merupakan aset bangsa yang seharusnya mendapatkan
perhatian lebih terutama dari lingkungan keluarga si anak tersebut. Tumbuh kembang
anak yang optimal salah satu faktornya bisa dilakukan melalui pemenuhan
kebutuhan gizinya yang seimbang dan tepat. Asupan gizi yang seimbang dan
pembinaan tumbuh kembang yang baik sejak dini akan menciptakan anak yang sehat
dan berkualitas.Selain otak dan sistem imun, perkembangan seorang anak dibangun
dari saluran cerna dan lingkungannya.
(dok. Sindonews) |
"Anak harus mendapatkan asupan gizi yang baik, sejak dini. Bahkan sejak di
dalam kandungan," kata Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Gizi Medik
Indonesia (PP PDGMI) Endang L Achadi dalam dialog bertema "Kesehatan Ibu
dan Anak" di Kantor Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Jakarta, Selasa
(19/5/2015).
Endang Achadi menambahkan, anak adalah awal mata rantai manusia yang menentukan masa depan suatu bangsa sehingga memerlukan asupan gizi yang baik serta pelayanan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, kata dia, fase 1.000 hari pertama dalam kehidupan anak perlu mendapatkan perhatian serius karena dapat berkaitan dengan resiko penyakit tidak menular pada saat dewasa.
Endang Achadi menambahkan, anak adalah awal mata rantai manusia yang menentukan masa depan suatu bangsa sehingga memerlukan asupan gizi yang baik serta pelayanan pendidikan dan kesehatan. Selain itu, kata dia, fase 1.000 hari pertama dalam kehidupan anak perlu mendapatkan perhatian serius karena dapat berkaitan dengan resiko penyakit tidak menular pada saat dewasa.
Dari segi pemenuhan asupan gizi yang tepat dr. Tria Rosemiarti medical Affairs
Manager Sarihusada mengatakan bahwa "Nutrisi ini terdiri dari dua jenis,
makro dan mikro. Makro maksudnya asupan nutrisi yang bisa dihitung, seperti
karbohidrat. Sementara mikro adalah yang tidak terhitung, seperti mineral. Jika
kedua jenis nutrisi ini bersinergi, tentu akan lenih optimal,”
Lebih lanjut Tria menjelaskan, formula gizi yang presisi dan bersinergi akan
bekerja dengan baik. Hal ini membuat kebutuhan gizi yang berbeda di tahap
tumbuh kembang si kecil.
"Pemenuhan gizi ini tentunya harus dicukupi sejak tahap kehamilan, hingga si Kecil lahir," tandasnya.
Kombinasi gizi ini dapat diaplikasikan melalui beberapa jenis makanan. Seperti, kandungan zat besi dalam bayam yang dikombinasikan dengan vitamin C dalam lemon. Selanjutnya, kalsium dan vitamin D yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik. Tidak hanya berguna bagi tumbuh kembang si kecil, kombinasi gizi ini juga berguna bagi ibu hamil. Bagi ibu hamil, nutrisi yang bersinergi dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang janin dan membantu ibu memberikan nutrisi yang baik bagi janinnya.
"Pemenuhan gizi ini tentunya harus dicukupi sejak tahap kehamilan, hingga si Kecil lahir," tandasnya.
Kombinasi gizi ini dapat diaplikasikan melalui beberapa jenis makanan. Seperti, kandungan zat besi dalam bayam yang dikombinasikan dengan vitamin C dalam lemon. Selanjutnya, kalsium dan vitamin D yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan fisik. Tidak hanya berguna bagi tumbuh kembang si kecil, kombinasi gizi ini juga berguna bagi ibu hamil. Bagi ibu hamil, nutrisi yang bersinergi dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang janin dan membantu ibu memberikan nutrisi yang baik bagi janinnya.
Sedangkan dari segi lingkungan anak untuk pemenuhan pengasuhan juga sangat
penting diperhatikan. Deputi Kesejahteraan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga
(KSPK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sudibyo
Alimoeso menambahkan BKKBN sangat peduli pada pengasuhan dan pemenuhan gizi
anak.
"Dinantaranya melalui kelompok Bina Keluarga Balita, PAUD dan Posyandu
dalam meningkatkan pembinaan dan pengasuhan anak di lingkungan sekitar,"
kata Sudibyo.
Dia juga menambahkan agar pihak terkait membuka seluas-luasnya akses masyarakat terhadap informasi dan pelayanan pembinaan dan pengasuhan anak sejak dini melalui pengetahuan yang didapat maupun program pemerintah yang sudah ada saat ini.
Dia juga menambahkan agar pihak terkait membuka seluas-luasnya akses masyarakat terhadap informasi dan pelayanan pembinaan dan pengasuhan anak sejak dini melalui pengetahuan yang didapat maupun program pemerintah yang sudah ada saat ini.
"Menciptakan anak berkualitas merupakan peran semua pihak mulai dari orang
tua, para pengambil kebijakan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lain
sebagainya," katanya.
Dia mengharapkan kemitraan dan peran serta semua pemangku kepentingan dapat mendorong terciptanya anak-anak berkualitas.
Dia mengharapkan kemitraan dan peran serta semua pemangku kepentingan dapat mendorong terciptanya anak-anak berkualitas.
Sumber : Suara.com + Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar