Hari ini (senin, 18 Februari 2013) semua civitas akademika
dan juga mahasiswa tingkat 2 berkunjung ke salah satu perusahaan pembuatan es
krim ternama di Indonesia yaitu PT. Campina Ice Cream Industry. Tujuan dari
kunjungan yang pertama kali diadakan oleh pihak jurusan ini, adalah yang pada
intinya untuk mengetahui proses pembuatan es krim. Perjalanan kami dimulai
dengan berkumpul di depan lab terpadu Poltekkes Kemenkes Surabaya dan seperti
biasanya kami juga sedikit mengabadikan moment - moment sebelum berangkat ke
tujuan dengan berfoto bersama.
Sekitar pukul 13.30 yang artinya molor satu jam dari jadwal yang dijanjikan, kami ber-33 berangkat
menuju pabrik campina dengan didampingi dua dosen kami Pak Bambang Giatno dan
Bu Inne Soesanti selaku kaprodi gizi. Ada satu teman kami yaitu Pandega yang
akhirnya harus rela mengalah, tidak satu kendaraan dengan kami dikarenakan
tempat duduk yang tidak mencukupi untuk kami ber-34 ditambah dengan dua dosen. Perjalanan
menuju pabrik es krim tersebut lumayan lancar, walaupun ada beberapa titik
jalan sedang macet, tapi pada akhirnya kami sampai juga di pabrik yang
berlokasi di jalan rungkut industri II tersebut dengan selamat.
Turun dari bis milik poltekkes kemenkes surabaya, kami
langsung disuguhi pemandangan beberapa truck pengangkut es krim dan beberapa
pekerja yang sibuk menaikkan kotak – kotak berisikan puluhan es krim kedalam
sebuah kendaraan mirip trailer yang akan melakukan pendistribusian ke seluruh
Indonesia mungkin. Tidak hanya itu, tepat disamping tempat tersebut juga
terdapat beberapa kursi dengan desain ala kursi – kursi yang ada di taman bunga
lengkap dengan lampu tamannnya juga. Bagian bawah kursi juga didesain seperti
rerumputan dengan menggunakan seperti bahan kain karpet berwarna hijau tua.
Tidak bisa melihat tempat seciamik
ini, seperti biasa kami para mahasiswapun langsung bergegas berfoto – foto di
tempat tersebut tanpa pikir panjang dan seakan – akan urat malu kami putus bila
berfoto – foto seperti itu :p
si iska sam puput mesra amat yak -_- |
Beberapa kali bisa menggunakan kesempatan sebelum
memasuki area pabrik untuk jeprat –
jepret, akhirnya kami pun dipanggil
dan di kumpulkan di depan area pembelian souvenir, untuk diberi pengarahan
sebentar oleh seorang pemandu cantik dari campina (maaf saya lupa namanya siapa
:p). Beberapa peraturan disampaikan oleh mbak tersebut seperti salah satunya
adalah menjaga kebersihan di areal pabrik, dikarenakan pabrik yang sedang kami
kunjungi adalah sebuah pabrik pembuatan es krim yang pastinya sangat dijaga
ketat hiegene dan sanitasinya. Tujuan pertama kami adalah dibagian penyimpanan
eskrim yang katanya, suhu di ruangan tersebut bisa mencapai sekitar 10-30
derajat celcius. Wow. Oleh sebab itu, sebelum memasuki ruangan tersebut kami
diberi pengarahan lagi bahwa bila ada riwayat penyakit tertentu yang
berhubungan dengan suhu dingin tidak diperkenankan untuk masuk ke areal
tersebut. Dan akhirnya kami masuk dengan mengenakan jaket kuning tanpa kedua
teman kami : Retty dan Lelya. Dan benar saja didalam ruangan tersebut kami
semua beserta dosen – dosen juga menggigil kedinginan, dari satu tempat ke
tempat yang lainnya yang sepertinya semakin ruangan kedalam suhunya semakin
rendah. Di sini kami juga sangat dihimbau untuk tidak berlari – larian karena
lantai tempat ini sangatlah licin. Tidak berlama – lama di ruangan ini, yang
sangat dingin sekali, kami di pandu oleh mbak tersebut untuk keluar dan
melanjutkan ke tujuan selanjutnya, yaitu quality control dan lab microbiology
yang berada di dalam pabrik sebenarnya.
Kesan pertama masuk area kantor campina ini adalah tempat
sangat bersih dan juga rapi, dengan diselingi beberapa aroma yang sangat
mengenakkan, sepertinya aroma es krim.
Banyak pula di pajang peralatan yang tersusun rapi, yang digunakan untuk
pembuatan es krim pada jaman awal – awal memulainya produksi es krim ini secara
besar – besaran dulu. Sepanjang perjalanan menuju tujuan yang kedua, kami pun
melihat kanan dan kiri lorong kantor tersebut ruangan kerja berisikan orang –
orang yang sedang sibuk bekerja.
Sampai di area quality control, tempat di mana semua
produk es krim harus melalui tahap ini terlebih dahulu sebelum mulai di
produksi maupun sebelum didistribusikan, tak hanya produk yang di control tapi
bahan baku pembuatan es krim juga ikut di control, kemudian lab microbiology
tempat dimana untuk memastikan bahwa produk es krim tidak terdapat bakteri
patogen sehingga campina akan memastikan keamanan pangan.
Ada yang unik di tengah – tengah perjalanan kami
menyusuri pabrik pembuatan es krim ini. Ternyata di dalam pabrik campina
terdapat sebuah kantin yang bila kami lihat dari luar, cukup rapi dan bersih
tentunya. Kantin tersebut digunakan oleh seluruh karyawan dan juga staff untuk
menikmati santapan pada jam istirahat. Kantin milik PT. Campina Ice Cream
Industry menggagaskan ide untuk berperilaku vegetarian. Jadi, setiap menu yang
disajikan tidak menggunakan bahan makanan peternakan seperti daging, telur dan
olahannya. Bisa dibilang kantin ini kantin vegan. Seluruh karyawan dan juga
staff diharuskan untuk menyantap hidangan – hidangan yang disediakan dengan
tidak boleh meninggalkan sisa makanan walaupun sebutir nasi pun. Dari sini si
mbak pemandu menjelaskan mengapa perusahaan ini menerapkan manajemen seperti
itu, yaitu dikarenakan perusahaan ini sangat peduli dengan isu global warming
yang sedang marak akhir – akhir tahun ini. Dengan menerapkan manajemen seperti
ini diharapkan, global warming dapat dicegah dengan tidak mengonsumsi bahan
makanan hasil peternakan. Di kantin ini kami seakan mendapat tambahan ilmu lagi
yaitu gas CO2 hasil kita mengkonsumsi 1 kg daging itu sama dengan kita
menyalakan lampu 200 watt (kalo tidak salah) ditambah dengan melakukan perjalanan
250 km dengan mobil. Makna tersirat dari tidak diperbolehkannya ada sisa dalam
hidangan yang setiap kali disantap adalah karena perusahaan ini juga sangat
peduli dengan masalah kelaparan. Dengan tidak membuang 1 butir saja setiap kali
makan maka kita dapat menyelamatkan sekitar 14 ton beras setiap harinya (kira –
kira penduduk Indonesia 250 juta jiwa yang melakukan pembuangan 3 butir nasi saja
setiap hari). Nah, bila hal baik ini dapat kita cegah, maka kejadian kelaparan
bisa teratasi pula. Suatu ide manajemen yang sangat brilian menurut saya. Tersirat pula, Campina juga mengharapkan
pesan – pesan seperti ini, yang dilakukan oleh sekitar 500-600 karyawan campina dapat diterapkan oleh seluruh penduduk
di Indonesia.
Perjalanan berlanjut ke area produksi es krim. Melalui jendela
kaca – kaca bening yang menutupi area ini, kami dapat melihat banyak karyawan
yang sedang bekerja untuk membuat es krim, walaupun juga tidak begitu detail.
Terlihat dengan jelas pula alat – alat cangggih yang beroperasi di dalam
ruangan tersebut. Ruangan produksi beroperasi 7 hari 24 jam nonstop tidak
pernah ‘menganggur’ atau ‘berhenti’ hal ini bertujuan karena untuk memenuhi
kebutuhan pasokan es krim ke seluruh Indonesia. Kami semua di giring naik
keatas lagi untuk melihat proses packing. Dari jendela kaca, kami melihat
beberapa pekerja laki – laki yang begitu gesitnya memasukkan, menghitung hingga
mengecek akhir keadaan produk yang kemudian dimasukkan kedalam kardus – kardus
es krim. Dari proses ini diperlukan kecermatan untuk memeriksa produk, apalagi
ditambah suhu rendah yang ada di ruangan tersebut yang mau tidak mau membuat
perkerja bergerak cepat. Dari proses ini
nantinya, kardus – kardus berisikan puluhan es krim akan disimpan dalam ruang
penyimpanan yang telah kami masuki pertama kali tadi.
Kami menuju suatu ruangan seperti layaknya gedung
bioskop, yang memutarkan informasi – informasi tambahan bagaimana proses
produksi yang sebenarnya, sedikit mengenai sejarah singkat berdirinya pabrik
campina, dan lain – lain. Pabrik es krim campina ada di Kota Pahlawan Surabaya. Kota
dimana es krim Campina pertama kali dibuat di tahun 1972 oleh Bapak Darmo
Hadipranoto di garasi rumahnya, dan terus berkembang besar hingga
sekarang. Ada
yang tahu arti kata ‘Campina’ saat pertama kali dinamakan ke produk es krim
buatan Pak Pranoto? Campina = kampiun dimana-mana, atau jadi juara dimana-mana
Tidak terasa sudah dua jam kami telah mengelilingi pabrik
es krim campina ini. Tujuan terakhir adalah ke ruang avatar, dimana di ruangan
ini kami bebas berfoto – foto dan mencicipi es krim campina yang telah
disediakan. Hmmmm..pillihan saya jatuh pada fantasy. Entah mengapa tangan saya
tergerak untuk mengambil es krim tersebut. Walaupun ternyata setelah gogling
ternyata fantasy itu bukan es krim tapi ice water. Tapi setelah saya jauh
mengingat – ingat kembali, ternyata saya dulu sangat suka sekali dengan es krim
varian ini lhoo. Waktu saya kecil, seingat saya, saya selalu membeli es krim
dengan rasa khas jeruk campur anggur ini. Wow...kok bisa kebetulan sekali
seperti ini yaa..hhehe..
Itulah dari perjalanan kami bersama civitas academika
mengunjungi pabrik es krim campina. Tak hanya es krim gratis yang kami dapat
hari ini, tapi menurut saya ada pesan moral yang sangat indah yaitu goes green,
mencintai lingkungan, bagaimana kepedulian dengan sesama. Semoga saya juga
dapat menerapkannya :)
Nb : ternyata setelah googling nama mbak pemandu kami
adalah mbak anis :D
Ralat : ternyata bukan 200 watt tapi 100 watt dalam 20
hari :D
Referensi :
http://mycampinaicecream.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar