25 Januari 2013
Sebenarnya saya bingung
harus merangkai kata yang indah seperti apa untuk mengucapkan harapan – harapan
yang pada intinya ‘selamat hari gizi nasional 2013’. Semua teman – teman sejawat
di facebook dan twitter sudah mengucapkannya. Banyak harapan positif dari orang
– orang seluruh Indonesia mengenai gizi pada hari ini tentunya. Dari kalangan
mahasiswa dan orang – orang yang berhubungan dengan gizi tentunya.
Bukannya saya
sombong tidak ingin mengucapkan ‘selamat hari gizi nasional 2013’ tapi rasanya
sangat banyak sekali harapan – harapan saya mengenai dunia gizi, baik di
tingkat institusi, masyarakat gresik, masyarakat jawa timur, dan yang pasti
warga Indonesia. Karena selama ini saya sering kali menemui beberapa orang yang
meremehkan tentang keberadaan kami (re:saya) sebagai calon ahli gizi atau ahli
gizi. Niat kami yang tulus untuk dapat merubah perilaku agar sesuai dengan
kaidah gizi seimbang barangkali banyak sekali hambatan. Apalagi kami yang
pertama. Iya, angkatan pertama.
Sudah hampir dua
tahun saya menjalani pendidikan di jurusan diploma gizi milik Poltekkes Kemenkes
Surabaya. Berarti tidak lama lagi saya akan benar – benar terjun ke masyarakat.
Beragam teori dan praktek selama ini saya jalani sesuai dengan sistem, tapi
rasanya masih sangat banyak sekali yang belum diberikan, bukan sifat saya bila hanya
sedikit belajar. Saya sangat ingin tahu banyak hal mengenai dunia kegizian yang
begitu luasnya. Permasalahan, teori – teori baru mengenai zat gizi, dan solusi
untuk itu, yang mana tidak pernah saya banyangkan hampir dua tahun yang lalu.
Saya sangat
bersyukur dihadapkan pada jalan ini dan di izinkan untuk masuk dunia gizi. Kalau
tidak seperti ini mungkin saya tidak akan merasakan simpati yang begitu
besarnya terhadap permasalahan di dunia pergizian yang begitu banyaknya. Saya menjalani
sistem pendidikan yang ada. Ada rasa tidak ikhlas memang pada awal menginjakkan
kaki di dunia gizi ini yang dibuktikan dengan saya melewatkan dan tidak tahu
kalau setiap tanggal 25 Januari diperingati sebagai hari gizi nasional. Tapi rasa
itu perlahan tapi pasti sudah sirna begitu saja. Rasa takut itu pasti ada. Takut
untuk apakah saya bisa merubah sikap dan perilaku mereka agar sesuai dengan
kaidah gizi. Memberikan ilmu – ilmu tentang gizi kepada masyarkat mungkin masih
bisa saya atasi dengan lebih banyak belajar. Tapi untuk merubah perilaku, saya
tidak menaruh harapan besar akan hal tersebut. Bayang – banyang bila nantinya
saya tidak kompetenpun selalu ada setiap kali saya sedang mengalami kesusahan
dalam memahami elemen – elemen tentang gizi.
Saya juga sadar
tulisan ini sangatlah ngambang. Hari ini
saya cuma ingin menyampaikan hal diatas. Sebagai bagian dari gizi, sampai saat
ini saya BANGGA. Tapi untuk di ruang lingkup institusi poltekes kemenkes
surabaya saya MINDER. Presepsi mereka
akan dunia yang sedang ku geluti mungkin agak negatif. Ini menurutku.
Dengan gizi saya
mempunyai mimpi – mimpi. Dengan gizi semua masalah di dunia ini bisa teratasi. Saya
yakin atas hal tersebut. Dan tentunya semua atas izin Allah. Insyaallah :))
SELAMAT HARI GIZI NASIONAL 2013
SAYEKTI RAHAYU
GIZI POLTEKKES SURABAYA 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar